Pengecoran dengan Cetakan Plaster
Pada dasarnya pengecoran dengan cetakan plaster mirip dengan pengecoran cetakan pasir, hanya cetakannya dibuat dengan plaster (2CaSO4-H2O) sebagai pengganti pasir. bahan tambahan, seperti bubuk dan silika dicampur dengan plaster untuk:
- Mengatur kepadatan,
- Mengatur waktu pengeringan cetakan,
- Mengurangi terjadinya keretakan, dan
- meningkatkan kekuatan.
Kelemahan:
- Perawatan cetakan plaster sulit sehingga jarang digunakan untuk produksi tinggi;
- Kekuatan cetakan kurang apabila terlalu kering;
- Bila cetakan tidak kering uap lembab akan merusak hasil coran;
- Permealibitas cetakan rendah, sehingga uap sulit keluar dari rongga cetak;
- Tidak tahan temperatur tinggi.
Cara menanggulangi kelemahan:
- Keluarkan udara sebelum diisi cairan;
- Anginkan plaster agar dihasilkan plaster yang keras dan padat
- Gunakan cetakan dengan komposisi dan perawatan yang khusus yang dikenal dengan proses Antioch.
Keuntungan:
- Permukaan akhir baik;
- Dimensi akurat:
- Mampu membuat bagian coran yang tipis.
Contoh Penggunaan:
- Cetakan logam untuk mencetak plastik, karet,
- Sudu-sudu pompa dan turbin, dan
- Produk coran lainnya yang memiliki geoetri yang rumit.
Cetakan Keramik
Cetakan keramik mirip dengan cetakan plaster, bedanya cetakan keramik menggunakan bahan keramik tahan api yang lebih tahan temperatur tinggi dibandingkan dengan cetakan plaster. Jadi cetakan keramik dapat digunakan untuk mencetak baja, besi tuang, dan paduan lainnya yang memiliki titik lebur tinggi. Penggunaannya sama dengan cetakan plaster, hanya saja titik lebur coran lebih tinggi. Kelebihan lainnya = cetakan plaster.Sumber: Fundamentals of Modern Manufacturing-Mikell P.Groover
0 komentar:
Posting Komentar